Segera Data Rumah Warga Terdampak

Segera Data Rumah Warga Terdampak

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA – Proses pendataan kerusakan rumah warga terdampak gempa bumi Sulawesi Barat (Sulbar) Magnitudo 6,2 harus segera diselesaikan. Harapannya, proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana dapat segera dilakukan.Meskipun statusnya masih dalam masa transisi darurat menuju pemulihan. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, hal itu harus dilakukan agar masyarakat bisa segera diberikan dukungan berupa dana stimulan untuk membangun kembali rumah mereka yang rusak terdampak gempa bumi. Adapun besaran dana stimulan tersebut adalah Rp50 juta untuk rumah rusak berat, Rp25 juta untuk rumah rusak sedang dan Rp10 juta untuk rusak ringan. “Dana stimulan ini diharapkan nantinya bisa dikelola oleh masyarakat dengan dukungan TNI dan Polri, agar prosesnya dapat lebih cepat sehingga tidak ada masyarakat yang belama-lama di pengungsian,” jelas Doni, Jumat (22/1). Ia menekankan, BNPB tidak akan membangun hunian sementara (huntara) seperti yang telah dilakukan pada program rehabilitasi dan rekonstruksi Gempa Lombok 2018 lalu. Melainkan hanya memberikan dukungan bagi masyarakat melalui dana stimulan tersebut. “Kita menghindari membangun huntara. Kita akan mempercepat proses pembangunan rumah masyarakat yang rusak berat dan rusak sedang,” jelasnya. Kemudian bagi yang rumah rusak ringan, Pemerintah akan tetap mendukung dengan besaran dana stimulan sesuai dengan yang telah ditentukan serta mendampingi proses perbaikan yang dianggap perlu sehingga rumah dapat segera kembali ditempati. “Kalau rusak ringan mungkin nanti setelah dinilai bisa ditempati setelah situasi normal kembali mungkin tidak begitu banyak direnovasi. Tetapi bagi mereka yang rumahnya sudah rusak berat dan tentu tidak mungkin ditempati,” pungkasnya. Posko Dapur Umum Sementara itu, Kementerian Ketenagakerjaan melalui BLK Makassar membuka posko dapur umum untuk membantu para pengungsi korban bencana gempa bumi yang terjadi di Sulawesi Barat. Bantuan untuk para korban gempa bumi juga datang dari BLK Pangkajene dan Kepulauan dan BLK Bantaeng. Penyaluran bantuan ini menggunakan Mobile Training Unit (MTU) yang biasanya digunakan untuk pelatihan kerja. \"Posko dapur umum BLK Makassar sudah hadir di tengah-tengah pengungsian. Posko ini diperuntukkan bagi para pengungsi korban gempa yang membutuhkan,\" kata Kepala BLK Makassar, Fitroh Hanrahmawan. Fitroh mengatakan, dalam pembukaan posko dapur umum ini, pihaknya melibatkan masyarakat untuk ikut serta menyiapkan makananan bagi para pengungsi. Dalam sehari, pihaknya memproduksi 400 pak makanan per hari. \"Semua makanan itu kami bagikan ke tenda-tenda pengungsi. Pembagiannya sendiri dikoordinir oleh lurah dan diawasi personel dari Polda Sulbar,\" katanya. Ia mengatakan, posko dapur umum akan beroperasi selama dua minggu ke depan. Pembukaan posko masih bisa berlanjut dengan melihat kondisi pengungsi. Hal ini untuk memaksimalkan kebutuhan kebutuhan dasar para peyintas gempa. \"Semoga posko ini dapat membantu masyarakat dan juga semoga bencana bisa segera dapat teratasi serta kondisi masyarakat bisa pulih kembali,\" tandasnya. (khf/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: